Air mata gugur menyirami bibit cambahn kalbu
Serpihan mimpi sejarah menatang haasrat nenek moyangku
Keringatku cucur menyimbahi relung sawah hati
Matahari pagi menyentuh lembuthasrat langit dan bumi
Darahku mengukiri peta kehidupan zahir dan batini
Watak bangsa terpahat pada ufuk dan redha Ilahi
Bulan putih bangundari dendam berkurun
Bintang-bintang di langit menyusun gema tamadun
Huwwiii, insani sejati memartabatkan Diri
Dalam serenade, simfoni Seni Hakiki.
( KEMALA. 2001)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment